Login Rajaslotter Agen Permai99 QQOnline303 Link Alternatif Pusatslot RTP Ghacor Slot Kayatogel Login Kakekpro

Pernyataan Jerome Powel Terkesan Ambigu

Pernyataan Jerome Powel Terkesan Ambigu

Pada paruh kedua sesi New York hari Kamis (20 Oktober), Greenback mengalami pelemahan tipis, reaksi ini muncul setelah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Economic Club of New York. Indeks Dolar AS (DXY) turun sekitar 0.3% hingga mencapai level 106.24 saat tulisan ini dibuat. Meskipun demikian, Dolar AS masih terjebak dalam kisaran sideways yang telah ada sejak akhir pekan lalu.

Jerome Powell, Ketua The Fed, mencatat bahwa inflasi saat ini masih di atas tingkat yang diinginkan, namun kebijakan moneter belum sepenuhnya ketat. Ia juga memberi pengakuan bahwa “suku bunga yang lebih tinggi merupakan hal yang sulit bagi semua pihak.” Powell juga mencatat bahwa kenaikan yield obligasi di pasar belakangan ini telah berperan dalam signifikan dalam memperketat kondisi moneter.

Pelaku Pasar Terhadap Petinggi The Fed

Pernyataan Jerome Powell telah menjadi sorotan utama bagi pelaku pasar, terutama mengingat bahwa beberapa petinggi The Fed sebelumnya mendorong bank sentral untuk lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga, terutama di tengah kenaikan yield US Treasury. Dalam konteks ini, pidatonya dianggap sebagai sikap yang cenderung dovish, atau lebih berhati-hati terhadap kebijakan moneter yang ketat.

Dampak dari pidato Powell sangat terlihat dalam perdagangan pasar finansial, khususnya pada kontrak Fed Funds Futures. Sebelum pidato Powell, peluang kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini sekitar 40%. Namun, setelah pidato tersebut, peluang tersebut turun menjadi sekitar 30%. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas pelaku pasar sekarang tidak lagi mengharapkan kenaikan suku bunga The Fed pada rapat FOMC yang akan datang, baik pada akhir Oktober maupun Desember.

Perubahan dalam pandangan ini telah memberikan keuntungan bagi berbagai mata uang utama. EUR/USD, sebagai contoh, telah memanfaatkan situasi ini untuk menguji level 1.0600 sekali lagi, sementara GBP/USD memperkuat level support pada kisaran 1.2140. Namun, reli dolar AS terhadap yen Jepang (USD/JPY) masih terhenti di bawah level 150.00.

Meskipun demikian, dolar AS masih mendapatkan dukungan dari permintaan safe haven, terutama dalam konteks konflik Israel-Palestina. Menteri Pertahanan Israel telah mengeluarkan pernyataan yang menegangkan situasi dengan mengatakan bahwa pasukannya akan segera melihat Gaza dari dalam, yang meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik dalam waktu dekat. AS dan Inggris juga telah menginstruksikan warganya untuk segera meninggalkan Lebanon, menunjukkan bahwa ketegangan geopolitik tetap berperan dalam pergerakan dolar AS di pasar valuta asing.