Rabu, 11 Oktober 2023
Jam 19:30 WIB: Data Producer Price Index AS September 2023 (Berdampak tinggi pada USD)
Indikator yang dikenal dengan nama Producer Price Index (PPI) atau Wholesale Prices adalah salah satu komponen penting dalam pemantauan inflasi. PPI mengukur perubahan harga barang dan jasa pada tingkat produsen, dan ini memberikan gambaran awal tentang tren inflasi yang mungkin terjadi di tingkat konsumen. Ini dikarenakan kenaikan atau penurunan harga yang dihadapi oleh produsen akhirnya akan memengaruhi harga yang dibebankan kepada konsumen.
Namun, PPI tidak hanya memantau perubahan harga pada barang-barang konsumen, tetapi juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor. Oleh karena itu, PPI adalah indikator ekonomi yang sangat penting dalam mengukur tekanan inflasi yang mungkin muncul dari berbagai segmen ekonomi.
Ada dua jenis data PPI yang dirilis secara berkala, yaitu PPI total dan PPI inti (Core PPI). PPI total mencakup semua komponen harga termasuk energi dan bahan makanan, sedangkan PPI inti mengabaikan perubahan harga energi dan bahan makanan untuk memberikan gambaran yang lebih stabil tentang inflasi dasar.
PPI dihitung dalam dua cara, yakni secara bulanan (m/m atau month over month) dan tahunan (y/y atau year over year). Perubahan bulanan mencerminkan fluktuasi harga yang terjadi dari bulan ke bulan, sementara perubahan tahunan memberikan gambaran tren jangka panjang.
Pada data terbaru, PPI total AS bulan Agustus mengalami kenaikan sebesar 0.7%, melebihi perkiraan yang hanya sebesar 0.4%. Ini merupakan level kenaikan tertinggi yang terjadi sejak Juni 2022. Untuk perubahan tahunan (y/y), PPI total juga mengalami kenaikan sebesar 1.6%, sesuai dengan perkiraan, dan ini mencapai level tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Sementara itu, PPI inti bulan Agustus hanya mengalami kenaikan sebesar 0.2%, sesuai dengan perkiraan, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0.4%. Kenaikan harga pada PPI inti terutama dipengaruhi oleh lonjakan harga energi, biaya transportasi, dan pergudangan.
Mengingat data PPI yang cukup positif ini, para analis dan trader dapat melihat dengan cermat perkiraan untuk bulan September 2023. Perkiraan yang ada memprediksi PPI total akan naik sebesar 0.3%, sementara PPI inti bulanannya diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan sebesar 0.2%. PPI total dalam perubahan tahunan (y/y) juga diperkirakan akan tetap stabil pada kenaikan sebesar 1.6%.
Penting untuk dicatat bahwa hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan, terutama jika PPI total atau PPI inti menunjukkan kenaikan yang signifikan, cenderung akan memberikan tekanan yang positif pada mata uang Amerika Serikat (USD). Penguatan USD biasanya terjadi karena data yang menunjukkan tekanan inflasi yang lebih besar dapat memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga untuk merespons inflasi yang meningkat. Dalam hal ini, trader harus selalu memantau data PPI dan reaksi pasar dengan cermat, karena hal ini dapat memengaruhi arah pergerakan mata uang dan pasar finansial secara keseluruhan.
Sebagai trader, memiliki pemahaman yang kuat tentang indikator ekonomi seperti PPI adalah salah satu kunci untuk mengambil keputusan perdagangan yang bijak dan menguntungkan. Analisis yang cermat dan pemantauan terus menerus terhadap perubahan ekonomi dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang perdagangan yang menguntungkan. Tetapi selalu ingat bahwa perdagangan melibatkan risiko, dan manajemen risiko yang baik adalah hal yang sangat penting dalam setiap strategi perdagangan.
Kamis, 12 Oktober 2023
Jam 01:00 WIB: Notulen Meeting FOMC 20-21 September 2023 Berdampak tinggi pada USD
Setiap tahun, FOMC (Federal Open Market Committee) merilis notulen dari pertemuan mereka sebanyak delapan kali, sekitar tiga minggu setelah pengumuman kebijakan suku bunga oleh The Fed. Notulen ini merupakan dokumen yang sangat penting dan dinantikan oleh pelaku pasar, karena mereka mengungkapkan hasil akhir voting dan pandangan para anggota FOMC pada saat pertemuan tersebut. Perbedaan dalam hasil voting dan pernyataan dari anggota komite dapat memiliki dampak signifikan pada nilai tukar Dolar Amerika (USD).
Pada pertemuan terakhir yang berlangsung pada tanggal 20-21 September, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran antara +5.25% hingga +5.50%. Keputusan ini sejalan dengan perkiraan yang telah digambarkan oleh pasar. Menariknya, ini adalah kali kedua dalam tiga pertemuan terakhir di mana The Fed memilih untuk tidak menaikkan suku bunga. Dalam konteks historis, tingkat suku bunga saat ini masih merupakan yang tertinggi sejak Januari 2001.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh The Fed juga menyinggung kemungkinan adanya kenaikan suku bunga lainnya pada tahun ini. Proyeksi yang terdapat dalam dot-plot, yang merupakan gambaran dari pandangan anggota komite terhadap perkembangan suku bunga, menunjukkan potensi kenaikan suku bunga sekali lagi dalam tahun ini, diikuti oleh dua penurunan suku bunga pada tahun 2024. Pejabat-pejabat bank sentral juga mencatat bahwa indikator ekonomi terkini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid. Meskipun pertumbuhan lapangan kerja telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, namun tetap kuat, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Meski demikian, isu inflasi tetap menjadi perhatian utama.
Dalam proyeksi ekonomi, terdapat beberapa perubahan signifikan. Proyeksi inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) untuk tahun ini telah dinaikkan menjadi 3.3% dari sebelumnya 3.2% pada proyeksi bulan Juni. Namun, untuk tahun 2024, proyeksi inflasi tersebut turun hingga 2.5%. Proyeksi pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) juga menunjukkan tren yang berbeda, dengan perkiraan pertumbuhan lebih tinggi pada tahun 2023 (2.1% dibandingkan dengan 1.0%), tetapi kemudian turun pada tahun berikutnya dan mencapai 1.5%. Tingkat pengangguran juga mengalami perubahan, dengan proyeksi penurunan untuk tahun ini (3.8% dibandingkan dengan 4.1%), dan kenaikan pada tahun depan hingga 4.1%.
Notulen dari pertemuan tanggal 20-21 September 2023 telah tersedia untuk diunduh. Reaksi pasar terhadap notulen ini akan sangat ditentukan oleh apakah pandangan dan pernyataan dari para anggota komite dianggap sebagai “hawkish” atau “dovish.” Jika notulen diinterpretasikan secara umum sebagai “hawkish,” maka USD kemungkinan akan menguat. Namun, jika notulen tersebut dianggap sebagai “dovish,” maka USD akan lebih cenderung melemah.
Sebagai seorang trader, pemahaman yang mendalam terhadap notulen FOMC dan bagaimana mereka dapat memengaruhi pasar adalah kunci dalam mengambil keputusan perdagangan yang bijak. Memahami nuansa dan konteks yang terkandung dalam notulen ini adalah langkah penting dalam menciptakan strategi perdagangan yang sukses. Namun, tetap diingat bahwa perdagangan melibatkan risiko, dan manajemen risiko yang cermat adalah kunci utama untuk menjaga keberlanjutan dan kesuksesan dalam perdagangan.
Jam 13:00 WIB: Data Gross Domestic Product Inggris Agustus 2023 Berdampak tinggi pada GBP
Produk Domestik Bruto (GDP) adalah ukuran utama pertumbuhan ekonomi suatu negara yang umumnya diumumkan setiap kuartal. Data GDP memberikan gambaran tentang perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris, beberapa sektor yang berkontribusi pada perubahan GDP mencakup produksi, jasa, konstruksi, dan pertanian.
Pengumuman GDP Inggris dikeluarkan oleh Office for National Statistics (ONS) dua kali per kuartal, yaitu dalam bentuk data Preliminary dan Final. Data Preliminary adalah rilis awal yang biasanya memiliki dampak yang lebih besar pada pasar. Meskipun begitu, data Final tetap dapat berdampak tinggi jika terjadi perubahan yang signifikan pada data tersebut. Semua data GDP dihitung dalam tiga format, yaitu kuartalan (q/q), tahunan (q/y), dan bahkan bulanan (m/m).
Pada rilis terbaru Preliminary GDP Inggris untuk kuartal kedua tahun 2023, tercatat pertumbuhan sebesar 0.2%. Meskipun angka ini lebih tinggi dari perkiraan yang sebelumnya mengindikasikan penurunan sebesar 0.2% (atau -0.2%), namun angka tersebut menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang mencapai 0.3%. Dalam periode tersebut, pertumbuhan di sektor pengeluaran konsumen, investasi, dan pengeluaran pemerintah menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Inggris.
Apabila kita melihat data GDP dalam basis bulanan, GDP Inggris untuk bulan Juli 2023 mengalami kontraksi sebesar 0.5% (atau -0.5%), yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai -0.2%. Ini merupakan level kontraksi terendah dalam tujuh bulan terakhir, dan penurunan ini disebabkan oleh performa yang kurang baik di sektor jasa, perdagangan ritel, dan manufaktur.
Tentu saja, perhatian pasar akan terus tertuju pada data GDP Preliminary untuk kuartal ketiga tahun 2023 yang akan dirilis pada tanggal 10 November mendatang. Sementara itu, data GDP untuk bulan Agustus 2023 yang akan dirilis hari ini memperkirakan pertumbuhan sebesar 0.2% (atau +0.2%). Perlu diingat bahwa hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendorong mata uang Pound Sterling (GBP) untuk menguat.
Sebagai seorang trader, pemahaman mendalam mengenai data ekonomi seperti GDP adalah hal yang sangat penting. Analisis terhadap data ekonomi tersebut dapat membantu Anda untuk mengambil keputusan perdagangan yang lebih baik. Namun, perlu diingat bahwa perdagangan selalu melibatkan risiko, dan manajemen risiko yang baik adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan kesuksesan dalam dunia perdagangan.